top of page

Fakta Tentang Lim Goh Tong Pemilik Genting Highlands

princessjudi

Lim Goh Tong, seorang pengusaha Malaysia kelahiran 16 April 1917 di Cina, Anxi, provinsi Fujian dan meninggal pada tanggal 23 Okt 2007, Subang Jaya, Selangor, Melayu.). Lim Goh Tong yang mendirikan kasino Genting Highlands dan resor yang sukses besar. Pada tahun 1965 ia mendirikan Genting Group untuk membangun resor di puncak bukit. Pemerintah Malaysia menghormati Lim dengan gelar Tan Sri pada tahun 1979.


pendiri kasino genting malaysia

Anak ke lima dari 7 bersaudara, Lim Goh Tong kehilangan ayahnya selagi berumur hanya 16 sehingga terpaksa dia memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolahnya untuk mengambil alih kerjaan ayahnya. Lim Goh Tong meninggalkan negaranya dan memutuskan untuk terbang ke Malaysia ketika berumur 19 dan hanya membawa modal sebesar US$100.


Jepang menginvasi Malaya pada tahun 1942 dan menyebabkan Lim memiliki beberapa pengalaman mendekati kematian.


Lim awalnya bekerja untuk pamannya sebagai tukang kayu kemudian mulai dagang mesin dan alat bekas dan keuntungan yang dimilikinya diinvestasikan untuk usaha kecil kecilan seperti pertambangan dan perkebunan. Ketika Penjajahan Jepang berakhir, ada banyak permintaan mendesak untuk alat berat untuk melanjutkan operasi di tambang dan perkebunan karet. Lim mengambil kesempatan ini dan mulai membuat kekayaan yang cukup besar pertamanya.


Ide membangun resor di puncak bukit pertama kali terlintas ketika Lim Goh Tong sedang makan malam di Cameron Highlands. Selagi menikmati angin sepoi-sepoi yang dingin dan sejuk di Cameron Highlands, dia berpikir bahwa ketika standar kehidupan meningkat di Malaysia, semakin banyak orang ingin mengunjungi resor di pegunungan untuk relaksasi dan rekreasi, tetapi Dataran Tinggi Cameron terlalu jauh dari ibukota (Kuala Lumpur), oleh karena itu membangun resor di puncak gunung yang lebih dekat dari Kuala Lumpur akan memiliki potensi bisnis yang besar.


Setelah melakukan penelitian, Lim berpendapat bahwa Gunung Ulu Kali di sebuah tempat bernama Genting Sempah menjadi lokasi yang ideal untuk rencananya. Dia membentuk sebuah ekspedisi dan menjelajahi tempat itu, mengumpulkan banyak data tentang topografi, drainase, kondisi tanah, dan aspek-aspek lain yang relevan dari wilayah tersebut, yang terbukti sangat berguna dalam menyusun rencana untuk mengembangkan resor.


Selama konstruksi proyeknya ia menghadapi banyak hambatan, kesulitan ekonomi, dan banyak kritik. Banyak orang pesimis tentang cita-citanya merubah sebuah pegunungan menjadi tempat wisata yang menguntungkan.


Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Federal dan Negara Bagian, Lim memulai proyek dalam menghadapi tugas besar. Di antara masalahnya adalah membangun jalan akses menuju puncak bukit, pasokan air dan listrik, sistem pembuangan kotoran dan keselamatan kebakaran. Lim berhasil membangun jalan akses menuju puncak dalam tiga tahun ketika diperkirakan akan memakan waktu lima belas tahun. Listrik disuplai melalui sistem pembangkit listrik pusat dengan 12 generator besar.


Selama konstruksi, Lim selamat dari kejadian yang hampir merenggut nyawa. Sementara itu, Lim harus mengelola proyek besar lainnya di Kelantan, Skema Irigasi Kemubu secara bersamaan. Ini sangat menguras daya tahan fisiknya hingga batas karena ia harus melakukan shuttle antara Kuala Lumpur dan Kelantan dan ia bekerja tujuh hari seminggu.


Selama membangun proyek dia menghabiskan semua uang yang dia miliki tanpa mendapat penghasilan. Saat itu, dia membutuhukan banyak uang untuk menyelesaikan proyeknya sehingga dia menjual perkebunan karetnya seluas 810 hektar untuk RM2,5 Juta. Dia juga pernah meminjam uang dari teman-temannya tetapi mereka menolaknya.


Seluruh proyek Genting selesai pada Januari 1971, tetapi sebelum secara resmi memulai bisnis, Kuala Lumpur dan daerah sekitarnya dilanda badai hujan terburuk dalam satu abad, jalan menuju Genting ditutup oleh tanah longsor di 180 lokasi, bagian yang rusak membutuhkan empat bulan untuk perbaikan. Genting membuka pintunya untuk bisnis pada 8 Mei 1971.


Dalam 30 tahun ke depan, Lim terus mengembangkan dan memperluas Dataran Tinggi Genting di luar ide awalnya tentang sebuah hotel dengan fasilitas wisata dasar. Di antara proyek-proyek itu adalah pembangunan lebih banyak hotel, taman hiburan indoor dan outdoor, dan pusat konvensi. Sebuah jalan baru dibangun untuk mempersingkat perjalanan ke Genting dari negara bagian utara, dan RM920 juta diinvestasikan untuk memperluas bentangan jalan akses sepanjang 10 km untuk mengurangi kemacetan. RM928 juta lainnya dihabiskan untuk membangun sistem kereta gantung untuk menyediakan moda transportasi alternatif kepada pengunjung.


Setelah pensiun, Lim Goh Tong menghabiskan banyak waktunya di sebuah vila di sekitar kaki gunung Genting Highlands.


Anak putranya Lim Kok Thay selaku pemilik dan pemimpin Genting Highlands Malaysia ini juga sukses terdaftar sebagai salah satu taipan terkaya di Malaysia dengan total aset kekayaan senilai Rp 4,6 triliun. Sedangkan Lee Kim Hua, ibunya Lim Kok Thay mendapat urutan ke empat orang Malaysia terkaya. Tidak disangka ibunya tersebut memiliki harta 10 kali lipat anaknya.


 
 
 

Comments


bottom of page